loading...
Tips Puasa Sehat untuk Lansia - Ibadah puasa sebaiknya tidak dihalangi
oleh faktor usia. Ternyata lansia (lanjut usia) tetap bisa berpuasa, asalkan
tetap mawas diri dan paham kondisi kesehatan diri sendiri.
Selain mendapatkan pahala besar tentunya,
menjalankan puasa diketahui memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh
manula. penelitian terbaru menunjukkan bahwa puasa memengaruhi fungsi ginjal
para orang tua.
Studi yang dilakukan pada pasien berusia
60 tahun ke atas ini membuktikan, fungsi ginjal mereka membaik pada hari ke-28
Ramadan dan hari ke-14 setelah Ramadan.
Intinya, tidak ada gangguan fungsi ginjal
pada pasien usia lanjut yang sedang berpuasa, selama asupan cairannya mencukupi.
Selain memengaruhi ginjal, penelitian
lain menyebutkan puasa juga memperbaiki profil lemak. Terdapat penurunan kadar
trigliserida, yaitu sejenis lemak dalam darah yang bermanfaat sebagai sumber
energi pada orang berusia lanjut dari 145,8 mg/dl menjadi 130,87 mg/dl.
Sementara, kadar kolesterol total pada
orang dewasa juga mengalami penurunan. Puasa juga diketahui dapat mengurangi
kadar radikal bebas secara bermakna sejak hari ke-7 dan 17 selama Ramadan.
Namun, meningkat kembali pada hari ke-14 setelah puasa. Namun, kadarnya lebih
rendah dibandingkan sebelum puasa.
Saat berusia lanjut, cairan dalam tubuh
manusia berkurang sehingga ketika menjalankan puasa akan lebih cepat haus dan
berisiko mengalami dehidrasi.
Nafsu makan pun mulai menghilang,
biasanya karena faktor sosial, psikologis, penyakit, dan sensasi rasa lapar
yang menurun. Rasa lelah, lemah, dan bingung pun selalu merasuki orang yang
sudah lanjut usia. Untuk menyiasatinya, dia menyarankan para manula untuk minum
dan makan dengan otak, bukan dengan lidah. Penuhi asupan kalori seperti
biasanya karena kebutuhan kalori sama dengan ketika tidak berpuasa.
Hanya pola makan diubah menjadi 40%
kalori saat sahur, 50% saat berbuka puasa, dan 10% sesudah tarawih. Konsumsi
cairan sebanyak 30–50 cc/kg berat badan/hari atau setara dengan delapan sampai
10 gelas setiap hari, dapat dibagi menjadi 2 gelas saat berbuka puasa, 3–4
gelas setelah tarawih sampai dengan sebelum tidur, 1 gelas saat bangun tidur
sebelum sahur, dan 1–2 gelas saat sahur. Jangan menunggu sampai haus baru
minum, hal ini mencegah rasa lemas dan mengalami dehidrasi,
Biasakan konsumsi air atau jus buah
antara berbuka puasa dan sebelum tidur. Lalu, hindari terlalu banyak es karena
dapat menahan rasa kenyang yang mengakibatkan konsumsi makanan lengkap menurun.
Komposisi gizi makanan harus seimbang.
Batasi makanan yang digoreng dan berlemak, serta yang lebih cepat dicerna,
seperti gula. Saat sahur jangan minum teh atau kopi karena bersifat diuretik
yang membuat lansia sering buang air kecil.
Dianjurkan konsumsi makanan yang lambat
dicerna dan tinggi serat. Saat berbuka puasa, disarankan mengonsumsi kurma
karena mengandung gula serat, karbohidrat, kalium, dan magnesium. Pisang juga
baik dikonsumsi karena sumber kalium, magnesium, dan karbohidrat.
Sebaiknya, makan berat setelah salat
magrib, diawali berbuka dengan yang manis untuk membatalkan.
Selain itu, cukupi konsumsi vitamin dan
mineral, serta waspadai terjadinya kekurangan cairan. Jangan lupa, selalu
periksa ke dokter sebelum memulai puasa, untuk mengatur obat-obatan yang harus
dikonsumsi saat berbuka puasa dan sahur.
loading...
Anda sedang membaca artikel tentang Tips Puasa Sehat untuk Lansia dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://kuncihidupsehat.blogspot.com/2013/07/tips-puasa-sehat-untuk-lansia.html
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
• Gunakanlah bahasa yang sopan dalam berkomentar
• Dilarang berkomentar di luar topik artikel (SPAM)
• Dilarang menggunakan link
• Dilarang promosi dalam kotak komentar (jika ingin memasang iklan silahkan hubungi kami)
-KOMENTAR YANG MELANGGAR POIN-POIN DI ATAS TIDAK AKAN KAMI TAMPILKAN-