loading...
Risiko Kehamilan dan Cara Menanganinya - Ibu hamil manapun pasti ingin masa
kehamilannya dilalui dengan lancar tanpa kendala apapun. Namun, tak semua
seberuntung itu. Sebagian dari mereka terpaksa menjalani kehamilan dengan
risiko yang tidak kecil akibat penyakit atau kondisi fisik si ibu sendiri,
misalnya kondisi hamil dengan hipertensi, sakit jantung, atau obesitas
Berikut ini penjelasan lengkap dr. Cindy
Rani Wirasti, SpOG, K-FER dari Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta.
- Hamil dengan Penyakit Jantung
Penyakit jantung sangat luas ragamnya.
Mulai dari kelainan bawaan irama jantung, kelainan di katup, jantung bocor,
atau gagal jantung.
Untuk bumil yang menderita sakit jantung,
terlebih dulu harus diperiksa untuk mengetahui jenis penyakit jantung yang dideritanya.
Setelah diketahui termasuk dalam jenis
penyakit jantung apa, bumil akan diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui
tingkat sesak napasnya. Apakah hanya dengan berjalan saja bumil sudah merasa
sesak napas, apakah sesak ketika naik tangga, atau ketika bekerja berat baru
napas terasa sesak?
Untuk itu, bumil dengan sakit jantung
harus dilihat lebih spesifik tingkat keparahannya, apakah grade satu, dua, tiga
dan seterusnya.
Penanganan
Prinsipnya, perawatan selama hamil harus
dilakukan dokter kandungan bersama dengan dokter ahli jantung agar pengawasan
selama kehamilan lebih optimal. Jika semua fungsi organ tubuh bumil dalam
keadaan baik, maka melahirkan normal bisa saja dilakukan.
Namun bila penyakit jantung sudah
memasuki grade dua atau tiga, maka kelahiran harus dibantu dengan vakum atau
bisa dengan tindakan sesar sekaligus bertujuan agar bumil tidak harus mengejan
saat melahirkan. Selain itu, sepanjang kehamilan, bumil musti melakukan kontrol
rutin dan teliti hingga waktunya melahirkan.
- Hamil dengan Hipertensi
Ibu hamil (bumil) dengan hipertensi
adalah kasus yang paling banyak terjadi. Hipertensi adalah tekanan darah
tinggi. Seorang wanita bisa mengalami hipertensi sejak awal sebelum hamil atau
setelah hamil baru mengalami hipertensi.
Kehamilan dengan hipertensi bisa terjadi
pada usia kehamilan berapapun. Pemeriksaan screening rutin biasanya akan
dilakukan pada kehamilan 24 hingga 28 pekan.
Pada keadaan hipertensi, bumil juga bisa
mengalaminya tanpa gangguan pada sistem ginjal dan hati secara keseluruhan.
Namun, hipertensi bisa pula menjadi preeklamsi atau eklamsia atau preeklamsia
berat.
- Preeklamsi adalah hipertensi disertai
dengan kebocoran protein lewat ginjal, sehingga tekanan darah tinggi disertai
protein urin positif, terkadang disertai dengan kaki yang bengkak walau belum
tentu kaki bengkak adalah hipertensi dengan preeklamsi.
- Preeklamsia berat adalah kondisi dimana
tekanan darah mencapai angka di atas 160 mmHg.
- Eklamsia adalah kondisi hipertensi
disertai dengan kejang. Jika kejang terjadi sebaiknya harus segera diatasi dan
diberi pertolongan karena bisa menyebabkan pendarahan otak dan meninggal.
Penanganan
Pada ibu hamil dengan preeklamsia,
penanganan dilakukan dengan cara diobati dan melakukan pemeriksaan laboratorium
secara lengkap, mulai dari pemeriksaan ginjal, fungsi hati, kadar elektrolit,
serta protein di urin.
Jika bumil sudah berada dalam kondisi
preeklamsia berat, maka kondisi bumil harus diterminasi atau bayi harus
dilahirkan segera dalam waktu 2 x 24 jam terlepas dari kehamilan prematur atau
tidak.
Karena setiap kehamilan adalah unik serta
spesifik, maka setiap bumil dianjurkan untuk melakukan kontrol rutin dan teliti
hingga waktunya melahirkan.
- Hamil dengan Obesitas
Kehamilan dengan obesitas dibagi menjadi
obesitas ringan atau berat. Pada bumil dengan obesitas ringan tidaklah menjadi
masalah. Umumnya yang berisiko adalah bumil dengan obesitas berat yang ditandai
dengan indeks massa tubuh lebih dari 26.
Jika bumil mengalami obesitas berat, maka
faktor asupan gizi yang dimakan oleh bumil harus stabil. Hal ini dimaksudkan
agar berat tubuh bumil tidak bertambah namun gizi untuk janin tetap masuk.
Jika kebutuhan nutrisi ini tidak
diperhatikan, maka kemungkinan asupan tersebut hanya diserap oleh tubuh bumil,
namun tidak masuk ke janin. Jika hal ini terjadi, maka kelak bumil akan sulit
melahirkan secara alami karena panggul tertutup lemak. Pun bila bumil
melahirkan secara sesar, akan sulit karena tumpukan lemak yang tebal di daerah
perut dan sekitarnya.
Penanganan
Konsultasikan dengan dokter spesialis
obstetri dan ginekologi untuk mendapatkan jalan terbaik selama kehamilan hingga
nantinya melahirkan. Disarankan pula agar BuMil dengan obesitas berat untuk
berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik perihal asupan selama hamil.
Tak boleh lupa, lakukan kontrol rutin dan teliti hingga melahirkan.
- Hamil dengan Diabetes
Terdapat dua kondisi. Pertama, bumil yang
sebelum hamil sudah menderita diabetes. Kedua, diabetes diderita saat wanita
tersebut hamil atau yang biasa disebut diabetes pada kehamilan atau
gestasional. Nah, yang terakhir ini menempati urutan kedua terbanyak terjadi
setelah hamil dengan hipertensi.
Diabetes gestasional berdampak relatif
lebih aman pada sang Ibu namun tidak pada sang jabang bayi. Harus dilakukan
pengawasan ekstra agar pada saat lahir tidak mengalami hipoglikemi mendadak.
Hipoglikemi adalah suatu keadaan di mana
kadar gula darah di bawah 60mg/dl. Sementara itu, kadar gula darah normal
adalah 80-120mg/dl pada kondisi puasa, 100-180 mg/dl pada kondisi setelah
makan.
Penanganan
- Suntik insulin. Karena selama hamil
tidak boleh makan obat-obatan penekan gula darah yang merangsang produksi
insulin, maka digunakan suntikan insulin. Dosisnya sesuai kebutuhan.
- Mengendalikan kontrol kadar gula dalam
darah dengan menjalankan gaya hidup sehat. Bisa dengan beberapa cara seperti
diet (misalnya mengurangi konsumsi makanan manis atau diet rendah karbohidrat),
olahraga ringan (jalan kaki, berenang) dan cukup tidur.
- Selalu pantau ukuran janin dalam
kandungan.
- Pada saat akan melahirkan, lakukan
pemeriksaan kadar gula darah bayi. Hal ini untuk menghindari terjadinya
hipoglikemi mendadak saat bayi lahir.
- Sebaiknya kontrol rutin dan teliti
hingga melahirkan. (Sumber: Mom & Kiddie)
loading...
Anda sedang membaca artikel tentang Risiko Kehamilan dan Cara Menanganinya dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://kuncihidupsehat.blogspot.com/2013/05/risiko-kehamilan-dan-cara-menanganinya.html
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
• Gunakanlah bahasa yang sopan dalam berkomentar
• Dilarang berkomentar di luar topik artikel (SPAM)
• Dilarang menggunakan link
• Dilarang promosi dalam kotak komentar (jika ingin memasang iklan silahkan hubungi kami)
-KOMENTAR YANG MELANGGAR POIN-POIN DI ATAS TIDAK AKAN KAMI TAMPILKAN-