loading...
Hubungan Antara Tidur dan Kecantikan
Kulit – Tidur dan Kulit,
keduanya ternyata saling berhubungan erat. Gangguan tidur menurunkan kualitas
kulit, bahkan memperburuk penyakit kulit, sementara penyakit kulit sendiri
dapat mengganggu kualitas tidur. Kurang tidur akan memperburuk kondisi kulit.
Begitu kita kekurangan tidur, sel-sel inflamasi dalam tubuh akan meningkat.
Tandanya, jerawat bermunculan, kulit jadi sensitif, reaksi alergi kulit
memburuk dan iritasi pada kulit pun jadi semakin parah. Semakin kurang tidur,
semakin banyak kita membutuhkan produk-produk perawatan kulit.
Kurang tidur juga akan merusak struktur
kecantikan alami kulit. Sel-sel inflamasi yang meningkat kadarnya akan merusak
asam hialuronat dan kolagen. Keduanya adalah bahan yang membuat kulit kenyal
dan bercahaya.
Gangguan pada tidur, akan membuat
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sistem imun kita jadi semakin buruk.
Penyakit-penyakit kulit seperti psoriasis dan eksim (eczema) akan kambuh saat
mengalami kekurangan tidur. Psoriasis misalnya bukan semata penyakit kulit, ia
juga merupakan pretanda adanya peningkatan inflamasi. Adanya penyakit kulit
yang tak kunjung sembuh, juga bisa jadi petanda adanya gangguan tidur yang
belum terdeteksi.
Jam Biologis Kulit
Kulit berperan dalam mengontrol suhu dan
pengeluaran cairan. Ini berkaitan dengan jam biologis dan pengaturan suhu inti
tubuh (core body temperature).
Supra chiasmatic nucleus (SCN) memang
merupakan pusat pengatur irama jam biologis. Tetapi ada juga pengatur jam
biologis yang bersifat perifer. Kulit lewat kemampuannya untuk menjaga
keseimbangan cairan dan melepaskan panas, juga turut mengatur jam biologis ini.
Kulit juga mempunyai kemampuan untuk
merasakan perbedaan suhu sekitar, sehingga ia dapat memberi sinyal kepada otak
untuk menjaga keseimbangan suhu inti tubuh tetap di sekitar 37 derajat celcius.
Suhu inti tubuh akan bergerak naik di
siang hari, sementara beranjak malam akan mulai menurun dan mencapai titik
terendah saat menjelang tidur. Suhu panas tubuh perlahan dikeluarkan lewat
kulit.
Kadar kortisol tertinggi dicapai di pagi
hari dan terus menurun sepanjang hari. Menjelang malam kadarnya akan menurun
dan mencapai titik terendah saat akan tidur. Kortisol memiliki efek
anti-inflamasi. Diduga, turunnya kadar kortisol ini berperan pada meningkatnya
rasa gatal di malam hari pada penderita penyakit kulit.
Kecantikan
Hidrasi tubuh dijaga saat tidur. Ketika
tidur, kelembaban kulit dikembalikan. Jika kita kurang tidur, tentu saja kulit
jadi lebih kering dan kusam. Kerutan juga akan tampak dengan jelas saat kita
kekurangan tidur.
Mencapai tahap tidur dalam, tubuh
mengeluarkan growth hormone (hormon pertumbuhan). Hormon ini pada anak-anak
penting untuk proses tumbuh kembang. Sedangkan pada orang dewasa, hormon ini
berperan untuk memicu perbaikan sel-sel yang rusak. Jika kita kurang tidur,
sel-sel kulit yang rusak akan mati, tanpa adanya sel-sel pengganti yang baru.
Akhirnya proses penuaan pun akan datang dini.
Proses tidur juga berperan penting dalam
menjaga kelangsingan tubuh. Tahukah Anda, bahwa kondisi kurang tidur akan
meningkatkan nafsu makan dan mengganggu proses metabolisme hingga sulit
menurunkan berat badan? Ya, saat kurang tidur terjadi ketidak seimbangan
hormonal yang sebabkan nafsu makan tak terbendung. Akibatnya kita akan lebih
banyak ngemil dan memilih makanan berkalori tinggi.
loading...
Anda sedang membaca artikel tentang Hubungan Antara Tidur dan Kecantikan Kulit dan anda bisa menemukan artikel ini dengan url http://kuncihidupsehat.blogspot.com/2013/05/hubungan-antara-tidur-dan-kecantikan.html
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
• Gunakanlah bahasa yang sopan dalam berkomentar
• Dilarang berkomentar di luar topik artikel (SPAM)
• Dilarang menggunakan link
• Dilarang promosi dalam kotak komentar (jika ingin memasang iklan silahkan hubungi kami)
-KOMENTAR YANG MELANGGAR POIN-POIN DI ATAS TIDAK AKAN KAMI TAMPILKAN-